Wednesday, May 22, 2013

contoh pendahuluan


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Persaingan Pasar Buah Impor dan Buah Lokal terhadap Pendapatan Penjual di Pasar Bogor tahun 2012 terjadi karena pasar bebas. Ketertinggalan buah lokal merebut pasar dalam negeri, tidak terlepasnya dari kelemahan pemerintahan dalam meningkatkan hasil produksi buah untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri. Keterbatasan inilah yang membuka peluang buah impor untuk merebut pasar di Indonesia. Kemudian kesulitan yang dirasakan para pedagang  untuk memenuhi permintaan akan buah lokal dalam negeri akan mempengaruhi pendapatan penjual terutama penjual Pasar Bogor. Semakin banyak buah lokal yang tersedia dapat memperkecil jumlah buah impor di Indonesia. Bahkan bila buah lokal banyak tersedia, Indonesia dapat mengekspor ke berbagai negara.
Petani buah-buahan Indonesia semakin terpuruk karena persaingan yang begitu ketat antara buah impor dan buah lokal. Pendapatan penjual juga didominasi oleh penjualan buah-buahan impor. Dan kami berharap dengan makalah ini, masyarakat Bogor mengetahui keunggulan dari buah lokal dan mengetahui persaingan antara buah lokal dan buah impor begitu ketat sehingga bisa mematikan petani di  Indonesia.
 Indonesia tidak memiliki perkebunan buah nasional, melainkan skala kecil yang dikelola petani, sehingga tidak bisa dihitung dalam hektare seperti negara lain. Padahal konsumsi buah di dalam negeri termasuk tinggi, mencapai 18,5 juta ton per tahun. Dari segi permintaan, sebetulnya produksi buah nasional juga naik 12-15 persen selama lima tahun terakhir ini. Produksi buah terbanyak termasuk golongan buah musiman atau eksotik. Sayangnya, kendala alamiah produksi akibat dua musim yang dimiliki Indonesia membuat buah tidak bisa secara reguler tak dapat dipasok setiap saat.
Buah-buahan impor yang menjadi bahan baku industry ini umumnya dihasilkan oleh perkebunan besar, sentuhan teknologi diaplikasikan dari penanaman hingga pascapanen sehingga kontinuitas pasokan dan standarisasi rasa serta bentuk buah bisa didapat.
Rendahnya mutu buah lokal sangat erat kaitannya dengan sistem produksi buah-buahan, sistem panen, dan penanganan pasca panen. Sistem produksi buah-buahan di Indonesia umumnya menggunakan system produksi pekarangan dan agroforestry. Dimana sistem jaminan mutu sulit diterapkan. Oleh karena itu, penerapan jaminan mutu buah-buahan perlu dikembangkan agar dapat diterapkan oleh para petani buah. Dan manajemen kebun buah yang dapat menjamin penerapan manajemen mutu perlu dipelajari.
Masyarakat indonesia kadang lebih bangga dan terkesan bergengsi apabila mengonsumsi buah-buah impor. Mereka tidak sadar bahwa perilaku seperti itu tidak ada pembelaan terhadap eksistensi petani yang berjuang untuk tetap mempertahankan buah lokal dipasaran. Dengan semakin terbukanya perdagangan bebas, maka buah-buahan pun kini banyak yang diimpor dari luar negeri. Bagi konsumen, tentu ini menyenangkan karena harganya dapat jauh lebih murah dibandingan buah lokal. Namun bagi petani, keberadaan buah impor justru dapat mematikan dan melumpuhkan usaha mereka karena mereka harus bersaing dengan buah impor yang harganya jauh lebih murah dibandingan buah yang mereka jual. Sebenarnya, ada beberapa kalangan yang masih merasa enggan untuk mengkonsumsi buah lokal karena merasa gengsi. Satu hal yang perlu kita tahu adalah bahwa negara kita adalah negara agraris dan tentu saja sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani. Buah-buahan sebagai satu komoditas yang ditanam di dalam negeri terkadang belum dapat bersaing secara harga sehingga konsumen menjadi lebih tertarik untuk melirik buah impor.
Walaupun sebenarnya, buah lokal pun tidak kalah dalam hal rasa. Hal ini disebabkan karena negara kita beriklim tropis dengan tanahnya yang subur sehingga dapat menghasilkan buah yang rasanya jauh lebih kuat bila dibandingan dengan buah impor. Jadi, kelebihan dan kekurangan buah lokal dibandingkan buah impor dapat dijadikan pegangan bahwa kita pun sebenarnya mampu menghasilkan buah berkualitas dan tidak kalah dengan buah dari luar negeri.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas ialah pengaruh buah lokal dan buah impor terhadap pendapatan penjual. Secara terperinci, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a.    Bisakah buah lokal menyaingi buah impor yang mulai menyebar di Pasar Bogor ?
b.    Buah manakah yang dominan dijual di Pasar Bogor  ?
c.    Seberapa banyak perbandingan konsumen membeli buah lokal dan buah impor di Pasar Bogor  ?
d.    Bagaimana persaingan pasar buah impor dan buah lokal terhadap pendapatan penjualan di Pasar Bogor?




C.  Tujuan Pelaporan
Tujuan umum pelaporan ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh buah lokal dan buah impor terhadap pendapatan penjual. Adapun tujuan khususnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
A. Untuk mengetahui persaingan buah lokal dan buah impor yang mulai menyebar di Pasar Bogor.
B. Untuk mengetahui buah yang dominan dijual di Pasar Bogor.
C. Untuk mengetahui seberapa banyak perbandingan konsumen yang membeli buah lokal dan buah impor di Pasar Bogor.
D. Untuk mengetahui persaingan pasar buah            impor dan buah lokal terhadap pendapatan penjualan  di Pasar Bogor.
D. Metode Penelitian
             Metode penelitian yang kami pakai dalam makalah ini adalah metode observasi, yaitu dengan mengunjungi pasar Bogor tersebut kemudian mencatat semua data penelitian yang penulis peroleh dan menyusunnya di dalam Laporan Karya Tulis ini.

No comments:

Post a Comment