BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan
Pasar Buah Impor dan Buah Lokal terhadap Pendapatan Penjual di Pasar Bogor
tahun 2012 terjadi karena pasar bebas. Ketertinggalan buah lokal merebut
pasar dalam negeri, tidak terlepasnya dari kelemahan pemerintahan dalam
meningkatkan hasil produksi buah untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam
negeri. Keterbatasan inilah yang membuka peluang buah impor untuk merebut pasar
di Indonesia. Kemudian kesulitan yang dirasakan para pedagang untuk
memenuhi permintaan akan buah lokal dalam negeri akan mempengaruhi pendapatan penjual terutama penjual Pasar Bogor.
Semakin banyak buah lokal yang tersedia dapat memperkecil jumlah buah impor di
Indonesia. Bahkan bila buah lokal banyak tersedia, Indonesia dapat mengekspor
ke berbagai negara.
Petani
buah-buahan Indonesia
semakin terpuruk karena persaingan yang begitu ketat antara buah impor dan buah
lokal. Pendapatan penjual juga didominasi oleh penjualan buah-buahan impor. Dan
kami berharap dengan makalah ini, masyarakat Bogor mengetahui keunggulan dari
buah lokal dan mengetahui persaingan antara buah lokal dan buah impor begitu
ketat sehingga bisa mematikan petani di
Indonesia.
Indonesia tidak memiliki perkebunan
buah nasional, melainkan skala kecil yang dikelola petani, sehingga tidak bisa
dihitung dalam hektare seperti negara lain. Padahal konsumsi buah di dalam
negeri termasuk tinggi, mencapai 18,5 juta ton per tahun. Dari segi permintaan,
sebetulnya produksi buah nasional juga naik 12-15 persen selama lima tahun
terakhir ini. Produksi buah terbanyak termasuk golongan buah musiman atau
eksotik. Sayangnya, kendala alamiah produksi akibat dua musim yang dimiliki
Indonesia membuat buah tidak bisa secara reguler tak dapat dipasok setiap saat.
Buah-buahan
impor yang menjadi bahan baku industry ini umumnya dihasilkan oleh perkebunan
besar, sentuhan teknologi diaplikasikan dari penanaman hingga pascapanen
sehingga kontinuitas pasokan dan standarisasi rasa serta bentuk buah bisa
didapat.
Rendahnya
mutu buah lokal sangat erat kaitannya
dengan sistem
produksi buah-buahan, sistem panen, dan penanganan pasca panen. Sistem produksi buah-buahan di Indonesia umumnya
menggunakan system produksi pekarangan dan agroforestry.
Dimana sistem jaminan mutu sulit diterapkan. Oleh karena itu,
penerapan jaminan mutu buah-buahan perlu dikembangkan agar dapat diterapkan
oleh para petani buah. Dan manajemen kebun buah yang dapat menjamin penerapan
manajemen mutu perlu dipelajari.
Masyarakat indonesia kadang lebih bangga dan terkesan bergengsi apabila
mengonsumsi buah-buah impor. Mereka tidak sadar bahwa perilaku seperti itu tidak
ada pembelaan terhadap eksistensi petani yang berjuang untuk tetap
mempertahankan buah lokal dipasaran. Dengan
semakin terbukanya perdagangan bebas, maka buah-buahan pun kini banyak yang
diimpor dari luar negeri. Bagi konsumen, tentu ini menyenangkan karena harganya
dapat jauh lebih murah dibandingan buah lokal. Namun bagi petani, keberadaan
buah impor justru dapat mematikan dan melumpuhkan usaha mereka karena mereka
harus bersaing dengan buah impor yang harganya jauh lebih murah dibandingan
buah yang mereka jual. Sebenarnya, ada beberapa kalangan yang masih merasa
enggan untuk mengkonsumsi buah lokal karena merasa gengsi. Satu hal yang perlu
kita tahu adalah bahwa negara kita adalah negara agraris dan tentu saja
sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah petani. Buah-buahan sebagai
satu komoditas yang ditanam di dalam negeri terkadang belum dapat bersaing
secara harga sehingga konsumen menjadi lebih tertarik untuk melirik buah impor.
Walaupun
sebenarnya, buah lokal pun tidak kalah dalam hal rasa. Hal ini disebabkan
karena negara kita beriklim tropis dengan tanahnya yang subur sehingga dapat
menghasilkan buah yang rasanya jauh lebih kuat bila dibandingan dengan buah
impor. Jadi, kelebihan dan kekurangan buah lokal dibandingkan buah impor dapat
dijadikan pegangan bahwa kita pun sebenarnya mampu menghasilkan buah
berkualitas dan tidak kalah dengan buah dari luar negeri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas, masalah yang akan dibahas ialah pengaruh buah lokal dan buah impor terhadap pendapatan penjual.
Secara terperinci, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bisakah
buah lokal menyaingi buah impor yang mulai menyebar di
Pasar Bogor ?
b. Buah manakah yang dominan dijual di Pasar Bogor ?
c. Seberapa banyak perbandingan konsumen membeli buah lokal
dan buah impor di Pasar Bogor ?
d. Bagaimana persaingan pasar buah impor dan buah lokal
terhadap pendapatan penjualan di Pasar Bogor?
C. Tujuan Pelaporan
Tujuan umum pelaporan ini
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh buah
lokal dan buah impor terhadap pendapatan penjual.
Adapun tujuan khususnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
A. Untuk
mengetahui persaingan buah lokal dan buah impor yang mulai menyebar di Pasar
Bogor.
B. Untuk
mengetahui buah yang dominan dijual di Pasar Bogor.
C. Untuk
mengetahui seberapa banyak perbandingan konsumen yang membeli buah lokal dan
buah impor di Pasar Bogor.
D. Untuk
mengetahui persaingan pasar buah impor
dan buah lokal terhadap pendapatan penjualan
di Pasar Bogor.
D.
Metode Penelitian
Metode penelitian
yang kami pakai dalam makalah ini adalah metode observasi, yaitu dengan mengunjungi pasar Bogor tersebut kemudian
mencatat semua data penelitian yang penulis peroleh dan menyusunnya di dalam
Laporan Karya Tulis ini.
No comments:
Post a Comment